RITUAL MEMANDIKAN PUSAKA SUKU KERINCI

Kerinci Inspirasi (Red). Kerinci merupakan wilayah yang memiliki kekayaan seni budaya yang cukup beragam dan menarik, diantaranya tradisi budaya masyarakat  kerinci yang masih dilakukan sampai sekarang adalah tradisi memandikan pusaka nenek moyang sebagai bentuk pelestarian benda – benda pusaka peningalan leluhur.


Tradisi memandikan pusaka leluhur masyarakat Kerinci sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang silam, memandikan pusaka dimaksudkan untuk membersihkan pusaka – pusaka kuno peningalan nenek monyang masyarakat Kerinci. Memandikan pusaka juga bertujuan untuk mengenang kembali sejarah kehidupan leluhur dan juga sebagai bagian dari pendidikan bagi generasi masa sekarang maupun masa mendatang tentang bagaimana sejarah kerhidupan di masa lalu.

Memandikan pusaka biasanya dilaksanakan pada acara kenduri Sko, waktu memindahkan pusaka atau diwaktu tertentu yang dianggap perlu. Masyarakat Kerinci mempercayai bahwa benda pusaka nenek monyang mereka menyimpan energi supranatural atau energi ghoib didalam benda pusaka tersebut sebagai titipan Tuhan Maha Kuasa pada benda tersebut.

Benda pusaka bagi masyarakat Kerinci juga merupakan sebagai simbol persatuan persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Kerinci. Benda – benda pusaka masyarakat Kerinci bermacam – macam bentuknya seperti Keris, gong, pedang, mangkok kuno, (cembung), karanta (bendera pusaka), tombak, batu akik, keramik – keramik kuno dan lain sebagainya.
KAIN PUSAKA

GADING GAJAH
KARANTA (Bendera Pusaka)

Dalam ritual memandikan pusaka masyarakat Kerinci memiliki cara khas tersendiri, seperti mengunakan berbagai macam jeruk, bunga, sirih sekapur lengkap serta kemenyan, dalam memandikan pusaka diiringi dengan syair – syair mantera tertentu, setelah prosesi ritual mandi pusaka selesai benda pusaka dimasukkan kembali kedalam peti pusaka dan disimpan pada tempat penyimpanan pusaka, tempat penyimpanan pusaka biasanya berada diatas bubungan rumah atau diatas loteng rumah gedang (rumah adat), setelah prosesi ritual selesai selanjutnya ditutup dengan do’a kepada Alloh SWT. meminta keberkahan kepada Tuhan seperti meminta negeri agar terhindar dari bala bencana dan di beri kesejahteraan bagi masyarakat setempat. (Red_Dodi).

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK DI BAWAH INI….


EmoticonEmoticon