Jelajah Alam Kerinci , Pemuda Pecinta Alam Kumun





Kerinci terkenal kaya akan objek wisata alam. Ini dapat dijumpai dengan banyaknya tempat wisata alam di Kabupaten Kerinci seperti Danau Kerinci, Gunung Kerinci, Air Panas Semurup, Danau Belibis, Air Terjun Telun Berasap di Kayu Aro dan masih banyak lagi objek wisata alam yang menarik dan indah di Kabupaten Kerinci.

Jelajah Alam merupakan sebuah paket kegiatan yang bertujuan untuk menikmati panorama-panorama alam yang indah yang terdapat di tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Kerinci. Dengan adanya jelajah alam ini anda akan dapat menikmati Panorama Sakti Alam Kerinci. Selain itu anda juga akan mendapatkan pengalaman baru dan tidak akan pernah terlupakan.

Mengapa Jelajah Alam Jadi Pilihan Terbaik?
1.    Menyatu dengan alam memberikan ketenangan bathin
2.    Memberikan kesempatan paru paru menikmati udara segar dan fresh
3.    Melepaskan diri dari beban pikiran dan bathin
4.    Menyegarkan lahir dan bathin
5.    Menantang diri untuk dapat menaklukan diri sendiri

Gunung Kerinci seperti memiliki magnet yang menarik traveler untuk terus datang dan mendakinya. Daya tarik keindahan Gunung Kerinci tentu saja membuat para pencinta alam sangat berkeinginan untuk berpetualang menjelajahi pegunungan dan berbukitnya yang indah. Kombinasi yang akan membuat Anda terpana!

Bagi sebagian orang, Mendaki gunung mungkin adalah sebuah perjalanan panjang yang rumit dan melelahkan. Oleh karena itu kami hadir sebagai partner sekaligus pendamping setia anda dalam sebuah perjalanan Pendakian Gunung. Kami akan menyajikan sebuah petualangan aktif dan relaksasi indah yang membuat perjalanan anda menyenangkan dengan pegunungan - pegunungan Sakti Alam Kerinci yang indah dengan bentangan bukit barisan  yang terhampar sebagai permadani alam nan indah dan beragam.


GUNUNG KERINCI

Gunung Kerinci merupakan gunung api aktif tertinggi di Indonesia dan terletak di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, gunung ini bagian dari Bukit Barisan dan menjadi salah satu gunung yang digemari pecinta alam dan pendaki gunung dari nusantara maupun mancanegara.


Dibutuhkan sekitar dua hari untuk sampai ke puncak Gunung Kerinci melalui Pintu Rimba yang menjadi titik awal pendakian. Mendaki Gunung Kerinci akan menjadi pengalaman sangat berkesan sekaligus great summit attack bagi pendakinya dengan medan yang cukup berat dan terjal hingga kemiringan 60 derajat. Di sepanjang perjalanan Anda akan disuguhi oleh beragam flora dan fauna di hutan Taman Nasional Kerinci Seblat.



Perjalanan menuju shelter 1 dari pos 3 kawasan wisata pendakian Gunung Kerinci



Dari Pintu Rimba Anda menempuh perjalanan sekitar sepuluh jam untuk sampai di shelter 1. Kemudian silahkan lanjutkan menuju Shelter 2. Perjalanan menuju shelter 2 Anda akan tempuh sekitar tiga jam dan dibutuhkan dua jam lagi waktu yang Anda tempuh dari shelter 2 ke shelter 3.

Di Shelter 3 bisa untuk mendirikan tenda guna istirahat sebentar dan bermalam di Gunung Kerinci di bawah hamparan bintang dan pemandangan cahaya lampu dari pemukiman di sekitar kaki Gunung Kerinci.




 Shelter 2 Gunung Kerinci




Shelter dua Gunung Kerinci



Setelah cukup beristirahat siap - siap untuk sedikit demi sedikit melanjutkan perjalanan menuju ke titik puncak. Batu yang dinginnya seperti es pun menjadi pijakan Anda. Minuman hangat yang sudah Anda persiapkan menjadi bekal sangat membantu Anda menuju Puncak Gunung Kerinci.

















Setelah sampai di puncak Anda akan menyaksikan pemandangan yang menajubkan yang sayang untuk dilewatkan. Dimana Danau Gunung Tujuh terlihat jelas dengan diatapi cakrawala. Anda juga akan mendaki saksi melihat sebagian dari hamparan tanah Sumatera, bahkanSamudera Hindia yang membentang indah di depan mata. Tentunya ini merupakan simfoni keindahan yang takkan terlupakan.

ORANG BATIN DAN PEMBAGIAN KEKUASAAN WILAYAH


Di luar penduduk bagian Sungai Batanghari, yaitu di Sungai Tembesi beserta anak-anaknya keuluan, bagian Bungo dan Merangin sebagian bersar rakyatnya disebut “Orang Batin”. Ada yang menginterpretasikan dengan bahasa Arab, yaitu kata batin itu berarti ‘dalam’. Jadi, orang batin itu sama denagn orang dalam. Maksudnya adalah orang keturunan keraton juga tetapi berasal dari sebelah ibu, karena itu orang batin tidak memakai gelar ‘raden’.

Memperkuat alasannya, oleh karena orang batin tidak wajib bakti (dienstalichtig) seperti orang bangsa XII dan orang perbatasan. Segala sesuatu meengenai hukum , orang batin langsung kepada raja dengan pertimbangan tidak lagi harus melalui rapat bangsa XII (Rapat XII adalah sidang Dewan Perpatih dalam 5 orang anggota ditambah Pangeran Ratu sebagai ketua dan Dewan Patih Luar dengan 6 orang anggota termasu ketua/seorang pangeran yang tertua).

Versi lain, bahwa kata “batin” itu berasal dari kata batin, artinya  “induk”, dengan kata lain “pangkal” atau “asal mula” atau “aslinya”. Jadi orang batin menurut versi ini adalah orang induk, maksudnya orang asal di tempat itu/asli Jambi. Dapat dikatakan sebelum orang-orang ini menduduki tempat tersebut, belum ada manusia lain yang bertempat tinggal di sana. Meraka ini adalah ‘oorspronklijk’ kata orang Belada, maksudnya orang asal. Dari mana datangnya orang ini, mungkin inilah yang disebut dengan “melayu tua”.
Kampung yang pertama dibuat disebut “induk batin” atau tempatan semula (moedenederzettingen).

Kemudian ada kampung yang disebut dengan “anak batin”, yaitu kampung-kampung yang tumbuh kemudian, dikarenakan pemekaran atau pengembangan lapangan hidup akibat berkembangbiaknya anak-cucu orang batin itu sendiri. Kontrolir Belanda bernama van De Bor menegaskan dengan istilahnya kepada anak batin itu ‘dochterschnederzettingen’ atau tepatan anak yang perempuan, bukan laki-laki. Dochgter adalah anak wanita dan jongens adalah anak laki-laki.

Nampaknya memang pada orang batin ini lebih kuat pada dasar ‘keibuan/perempuan’. Contoh: dalam perjodohan, yang menjadi tempatan adalah wanita, sedang suami adalah orang semenda/orang datang, yang dalam kekeluargaan itu adalah garis adatnya yang harus dibebankan dan dipatuhinya, seperti menyisip atap yang bocor, menyirat lantai yang putus, mengganti tangga yang patah, dsb. Dalam perkawinan itu jika terjadi perceraian, bagi orang semenda: “harta bawaan kemabli, harta tepatan tinggal”, artinya harta yang dibawanya pada waktu ia naik rumah isterinya itu baik barang bergerak atau yang tidak bergerak dapat diambilnya kembali.

Setiap batin itu diberi oleh raja/sultan sebuah kepingan logam bertulsikan dengan huruf “melayu rencong” yang memuat status batas kekuasaan satu persatu daerah, desa dikurniakan atau dipinjamkan, batas rimba penghasil, gelar-gelar kepala batin dan kampung dan sebagainya. Dapat katakan bahwa piagam itu adalah berupa Surat Keputusan pada masa kini. Pada wilayah (onderafdeling/kewedanaan) Muara Tembesi sebagian besar berasal dari ‘batin’ yang dulunya diperuntukkan bagi orang-orang yang mewakili raja, sampai ke batas bagian Sarolangun.

Ulu Tebo yang rakyat dusunnya tidak terbilang sebagai orang batin, dipimpin langsung oleh seorang Jenang yang setiap dua setengah tahun sekali memungut upeti atas dasar – SERAH NAIK , JAJAH TURUN seperti orang batin, namun mereka tidak berstatus otonomi dimana mereka bukan barasal dari orang batin. Kemudian diberi batin dengan nama Batin V dengan ibu negerinya Lubuk Mandarsah, dengan negeri-negerinya di Sumai, Jujuhan yang Sepayung Tiga Kaki, meliputi dusun-dusun pada sungai Jujuhan hingga pada wilayah Muaro Bungo, pada zaman Sultan diberi kewajiban pada wilayahnya sekali  dua setengah tahun dikenakan pajak jajah berbahan emas, sebagai balasan dari pemberian raja sebelumnya yaitu barang besi alat pertanian atau barang kain serta kebutuhan berupa garam.

Batin di Muaro Bungo itu tercatat – KEBUNG terdiri Bilangan Limo, Tanah Sepenggal, dan Bantin II. Di bagian Sarolangun yang dulunya hidup berkelebu-kelebu (sekeluarga) baru dapat diokordinir oleh Sultan Jambi pada awal abad ke-18, di mana beberapa tempat telah banyak penghuninya dengan orang orang Suku Pindah dari Minangkabau dibagian hiir Sungai Limun sebagai pencari emas, namun masih dekat dengan orang batin (baca bagian “orang penghulu”).

Koordinasi daerah Batin di bagian Sarolangun ini diatur dalam satu Undang-undang Jambi lama yang berbunyi :

“Adapun perbatasan hutan tanah Luhak Batin V dalam sungai dengan tanah Batin VIII dan perbatasannya sebelah hilir Danau Tanjung Dua Belas, padurakso denan tanah Batin VI dan Batin V likur. Rio Depatinya tumbuh di Lindung, dan undangnya

 “Surat Nan Tigo Pucuk, Kelewan nan Tigo Belah”. Sepucuk Batin V Tembesi dengan pimpinannya bergelar sepucuk di Batin VIII dengan pimpinannya bergelar  Rio, tempat di dusun Penarun, dan satu pucuk lagi (sekarang  Nan III di Batang Asai, yaitu Datuk Ranggah, Datuk Temenggung dan Datu Demang. Datuk Malinggang dan Datuk Temenggung di Muaro Limun. Rio tumbuhnya di Lubuk Sepuh, Ladang Panjang dan Panti yang berkedudukan di Tanjung Gersik Bulan Batin VIII, tempat perkumpulan musyawarah membawahi beberapa bantin sebagai anak rajo dalam menyelesaikan perkara yang besar besar dalam Tembesi, tidak boleh di tempat lain. Disitulah letaknya Balai Sidang atau Rakit, dan karenanya Tanjung Gersik itu dinamakan “Tanah Nan Kerajaan”.

Gelar pemimpin/kepala Batin yang sudah dipakai masing-masing antara lain: Depati, Rio, Kedemang, Pasirah, Pemberab, Temenggung, kecuali pada Batin Pengembang: Rio, Dubalang, dan Menti itu dilingkungan Batin IV, terdiri dari Batin Pengembang, Kelbu nan V, Sungai Pinang dan Seluro (bagian Sarolangun pada Batang Asai).
Akhirnya Sultan Jambi mengirim utusannya kebagian Bangko melakukan usaha pendekatan-pendekatan dengan kepala-kepala kelebu rakyat, yaitu orang yang sebako seketurunan (batin) untuk tunduk kepada Sultan sebagai raja Jambi, yang menguasai daerah ini seluruhnya.

Begitulah musyawarah berjalan dengan baik, dan setelah menyatakan kesedian tunduk ber-raja, kepala-kepala kelompok seketurunan itu diberi langsung resor tanah hak (HM) dan gelar yang disandang pemimpin-pemimpinnya sera pucuk pimpinan tertinggi takluknya setempat, yang dinyatakan semuanya dalam “satu piagam” desa masing-masing.

Umumnya pada masa itu kepala atau pimpinan adat pada waktu itu bergelar Depati yang berkuasa atas dearahnya, bertanggung jawab langsung kepada Sultan dengan perantaraan wakilnya, seperti Depati Tanah Renah, Lubuk Gaung dan Nalo dengan melalui Pangeran Puspo, sebagai wakil Sultan berkedudukan di Muaro Masumai (Bangko sekarang) Para Depati di bagian Muara Siau berjenang ke Tembesi, petugas raja berkedudukandi Koto Buayo. Rio Depati Batin V Tabir, termasuk kekuasaan Jenang bagian Tabir.


Rio Depati negeri Batin di Sarolangun dan Bangko ini terdiri atas hak otonomi langsung diberi oleh raja dengan status tanah Hak Milik dan tidak harus diberi jajah atau pajak, seperti pada Batin yang lain seperti diuraikan sebelumnya, di mana tanahnya berstatus Hak Guna Pakai. Pada Bangsa XIII tanah desanya oleh raja hanya sebagai pinjaman. Kepala perwajikilan raja yang ditempatkan di Muaro Masumai yang menguasai wilayah Bangko dan Merangin diserahkan kepada Temenggung Kabul Dibukit.
-----------------------------------------
Daftar Pustaka :


Foto-Foto Kehidupan Masyarakat Muslim Rusia Tahun 1910



Para jamaah terlihat luar Masjid di Samarkand (sekarang Uzbekistan).


Foto-foto Muslim di Asia Tengah (yang merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia) yang sangat menarik. Tanah ini adalah pusat belajar Islam dan beasiswa di mana orang-orang seperti Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi hidup.

Antara 1990 dan 1912, sergei Prokudin – Gorskii melakukan survei fotografi dari kekaisaran Rusia dengan dukungan Rsar Nicholas II. Dia menggunakan kamera khusus untuk menangkap tiga gambar  hitam dan putih dalam suksesi cukup cepat, dengan mengunkan filter merah, hijau dan biru yang memungkinkan mereka kemudian digabungkan dan diproyeksikan dengan pencahayaan yang disaring untuk menunjukkan gambar tersebut dekat dengan warnanya aslinya. Ketika foto-foto ini diambil, Revolusi Rusia maupun perang dunia ke I dimulai :

Foto-foto ini membantu kita untuk melakukan flash back dan melihat bagaimana kehidupan ummat Islam lebih dari satu abad yang lalu. Foto-foto ini bisa dilihat di Perpustakaan Kongres, yang membeli pelat kaca asli foto-foto ini pada tahun 1948:


Anak laki-laki sedang duduk di masjid istana Tilla-Kari di Samarkand (sekarang Uzbekistan


Dua tahanan terlihat dibelenggu bersama-sama dengan rantai



Seorang pria dan seorang wanita dari Dagestan berpose bersama-sama. Pria itu terlihat membawa pedang.


Pengembara Kirgiz di Golodnaya Steppe (sekarang Uzbekistan dan Kazakhstan).


Isfandiyar Jurji Bahadur, Khan dari protektorat Rusia Khorezm (Khiva, sekarang menjadi bagian dari Uzbekistan modern) duduk di luar ruangan dengan seragam lengkap.


Sekelompok wanita memakai pakaian tradisional di Dagestan.


Seorang wanita Sart dengan memakai purdah di Samarkand, Uzbekistan. Sampai revolusi Rusia tahun 1917, “Sart” adalah nama untuk Uzbek yang tinggal di Kazakhstan


Sebuah rumah kebab di Samarkand (sekarang Uzbekistan).


Seorang pengangkut air di Samarkand (sekarang Uzbekistan.


Seorang pria tua yang membawa burung di tengah salju.


Seorang birokrat di Bukhara


Seorang pedagang kain di Samarkand (sekarang Uzbekistan) duduk di warungnya.


Seorang penjual buah sedang duduk di kios pasar.


Penggembala berpose di dekat bukit, Samarkand (sekarang Uzbekistan).


Dua orang sedang duduk di sebuah masjid di Samarkand (sekarang Uzbekistan).


Para pelajar sedang belajar dengan guru mereka di madrasah (sekolah agama) di Samarkand (sekarang Uzbekistan).


Para pelajar duduk di luar madrasah mereka (sekolah agama) di Samarkand (sekarang Uzbekistan.


Seorang guru agama bersama dengan kedua putrinya.



PETE DAN JENGKOL YANG BERBAU TAK SEDAP INI TERNYATA BERMANFAAT



Petai dan jengkol sering dipandang sebagai makanan kampung. Meski berbau menyengat, banyak orang menggemarinya. Seperti pangan lainnya, petai dan jengkol selain bermanfaat juga berbahaya jika dimakan berlebihan.

Petai (Parkia speciosa) sangat populer di Indonesia, juga di Laos, Burma, Malaysia, Singapura, bagian selatan Thailand, dan timur laut India. Selain dinikmati oleh warga lokal, petai juga diekspor dalam bentuk beku atau direndam air garam.

Polong yang berbau menyengat ini diketahui sebagai sumber antioksidan alami. Peneliti dari National University of Singapore menyebutkan bahwa petai tinggi kandungan zat phenolic, lebih tinggi dibanding sayuran lain. Polongnya lebih banyak mengandung phenolic dibanding bijinya, sehingga kandungan antioksidannya lebih tinggi.

Tapi tahukah anda bahwa jengkol dan pete memiliki berbagai manfaat yang sangat penting untuk tubuh kita? Berikut ini adalah faktanya. Pertama adalah jengkol. Jengkol sendiri terdiri dari berbagai vitamin, asam jengkolat, mineral, dan serat yang tinggi.
  1. Jengkol memiliki khasiat diuretic yang dapat membantu melancarkan pembuangan urine, dan hal ini sangat menguntungkan bagi penderita penyakit jantung koroner.
  2. Jengkol memiliki khasiat diuretic yang dapat membantu melancarkan pembuangan urine, dan hal ini sangat menguntungkan bagi penderita penyakit jantung koroner.
  3. Seratnya dapat melancarkan buang air besar, dan secara tidak langsung dapat membantu melangsingkan perut yang buncit akibat sulit BAB.
  4. Karena itu juga jengkol digunakan sebagai bahan cuci perut yang ampuh selain apel.
  5. Manfaat lainnya adalah mencegah penyakit diabetes atau kencing manis dikarenakan kandungan asam dan mineralnya. Namun asam jengkolat yang terdapat di jengkol berupa kristal dan tidak mudah larut oleh air. Karena itu saran dalam mengkonsumsi jengkol adalah jangan berlebihan, karena ginjal bisa jadi tidak dapat menyaring asam tersebut dalam jumlah yang kelewat banyak hingga akhirnya mengalami sulit berhenti buang air kecil atau sering disebut anyang-anyangan.

Sedangkan pete atau petai, memiliki manfaat yang lebih banyak lagi dibandingkan jengkol.

Pete mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa dan dikombinasikan dengan serat tinggi.
  1. Kandungan gula ini membuat pete jadi banyak diambil manfaatnya sebagai     penambah tenaga. Tak heran jika banyak atlit yang menkonsumsi pete     untuk menjaga tubuh mereka agar tetap fit. Tak heran jika banyak atlit yang menkonsumsi pete untuk menjaga tubuh mereka agar tetap fit.
  2. Penelitian juga menyebutkan bahwa dengan menkonsumsi 2 porsi pete per hari dapat menambah suplai tenaga hingga 90 menit. Kandungan tryptophan dan vitamin B6 di dalam pete juga bisa membantu emosi seseorang untuk menjadi lebih tenang dan bisa mengurangi tingkat depresi.
  3. Bagi para penderita tekanan darah tinggi, buah ini juga termasuk makanan yang aman dikonsumsi. Ini karena banyaknya kalium yang terkandung di pete tetapi rendah garam.
  4. Begitu tingginya kandungan kalium di pete hingga membuat FDA Amerika member ijin kepada perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi terhadap kemampuan pete dalam menekan resiko darah tinggi dan stroke. Kaliumnya yang tinggi juga dapat meningkatkan konsentrasi otak dan secara tidak langsung membantu menumbuhkan kecerdasan anak di usia pertumbuhan. Pete juga bisa membantu orang yang ingin berhenti dari kecanduan rokok.
  5. Kandungan vitamin B6, B12, magnesium dan kaliumnya dapat menekan kebutuhan nikotin dan membuat orang tersebut justru merasa tak perlu lagi dengan nikotin.
  6. Olesan buah pete pada kulit juga bisa menghindari Anda dari gigitan nyamuk. Jadi tidak perlu membuang uang beberapa ratus perak untuk lotion nyamuk, karena olesan pete pun tak kalah ampuh dan lebih alami. Tapi sayangnya cara ini akan sedikit mengganggu karena dijamin kulit Anda jadi bau pete juga.
  7. Selain manfaat - manfaat tersebut, masih banyak lagi segudang manfaat pete yang membuat buah ini menjadi perhatian ahli medis. Antara lain mencegah kegemukan, mengobati anemia, mengobati sembelit, memulihkan seseorang dari mabuk, menyembuhkan luka lambung, mengatur suhu tubuh, bahkan untuk menghaluskan kulit juga— dan pete jadi banyak diekspor ke negara-negara China, Jepang, Korea sebagai bahan kosmetik.
Tidak hanya di Asia, jengkol dan petai sudah mendunia dan penyebarannya benar-benar dirasa bermanfaat bagi orang-orang. Jika disini kita seringkali malu kalau ketahuan makan jengkol dan pete, di luar negeri orang-orang justru mencarinya dan tak keberatan untuk menjadikannya sebagai cemilan harian mereka.




Kategori

Kategori