Beras payo, yang merupakan beras endemik
dari Kerinci, yang memiliki rasa dan aroma yang khas. Beras
payo khas Kerinci semangkin langka dipasaran, bahkan terancam punah bila
pemerintah tidak segera turun tangan ikut membudidayakan.
Petani sawah di Kerinci
saat ini lebih tertarik menanam paritas padi jenis R 46 dan paritas padi
kerinting, karena nilai ekonominya lebih menguntungkan dari pada menanam
paritas beras payo. Beras Payo merupakan
kebanggaan dari masyarakat Kerinci. Umur padi payo sejak persemaian sampai
panen lebih kurang selama 8 bulan.
Diperkirakan masih ada petani yang sawahnya menanam paritas padi payo.
Namun itu hanya tinggal beberapa orang saja, sebab hasil 1 ha untuk jenis
paritas padi payo paling banyak 4 ton, sementara paritas padi biasa bisa
mencapai 5 hingga 6,5 ton/perhektar gabah kering basah (GKB) dan nilai ekonomis
lebih menguntungkan.
Petani Kerinci sudah banyak yang tidak lagi menanam paritas padi payo, dikarena
paktor desakan ekonomi dan waktu panen yang lebih lama. Kalaupun ada yang
menanam paritas payo untuk konsumsi mereka saja, bukan untuk dijual ke orang
lain.
Permintaan beras payo cukup banyak, terutama dari pemilik rumah makan,
kendati harganya berkisar antara Rp 160 – Rp 175 ribu per/kaleng (16 Kg).
Sementara beras biasa harganya saat ini dipasar tradisional berkisar antara Rp
110 – Rp 130 per/kaleng. Padi payo, merupakan ciri khas Kabupaten Kerinci. Saat
ini paritas padi payo hanya tinggal di Lempur saja.
Beras Payo Kerinci adalah beras nikmat,
dengan bulir beras besar-besar. Ini adalah bibit padi asli Kerinci. Usia jenis
padi ini mungkin sudah lebih dari lima abad. Seperti padi asli Nusantara
lainnya, usia tanam padi payo hingga panen memakan waktu kurang lebih delapan
bulan. Batang padi beras payo juga terbilang tinggi. Ketinggian padi payo
kerinci ini lebih dari pinggang orang dewasa. Bahkan hampir sedada.
Yang pasti, Beras Payo Kerinci dengan bulir padi yang besar-besar memang
terasa nikmat berpadu dengan lauk-pauk asal kerinci khususnya dendeng batokok
dan gulai ikan semah Kerinci. Ayo bagi yang belum pernah mencoba menikmati nasi
beras payo...berkunjunglah ke Bumi Sakti Alam Kerinci.......
EmoticonEmoticon