KEUNIKAN DANAU DUO GUNUNG RAYA LEMPUR - KERINCI


Danau Duo terletak di Lempur Gunung Raya, yang terletak di kaki Gunung Batuah. Untuk mencapai danau duo dari Simpang Empat Lempur dengan masa tenggang perjalanan dengan jalan kaki sekitar 2 jam, namun kalau menggunakan sepeda motor (khusus untuk cross country) diperlukan waktu sekitar 45 menit, dengan jarak sekitar 8 km dari ibukota kecamatan Gunung Raya (Lempur).

Danau ini pada waktu musim kemarau dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat medannya tidak telalu berat, hanya saja kondisi jalan masih sangat buruk, sudah dibuka akses kesana dengan menggunakan eskavator namun karena belum disentuh oleh pengerasan makanya kondisi jalan tersebut semakin lama semakin jelek.
Perjalanan dari sampai dengan persimpangan Danau Nyalo dengan kondisi jalan yang sangat bagus sudah beraspal, namun sampai dengan simpang danau Nyalo, dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan lebih sering digunakan jalur track menelusuri kaki Gunung Batuah, umumnya melalui perladangan kulit manis penduduk.
Beberapa Khususan Danau Duo
  1.  Danau Duo ini yakni sekeliling danau ditumbuhi oleh tanaman kulit manis yang ditanam oleh warga setempat, selain itu kita juga bisa menikmati keindahan danau dengan berakit ria, bagi teman-teman yang mau camping disini kiranya bisa didirikan sekitar 10 sampai 15 tenda doom.
  2. Seperti pada danau-danau lain yang sudah diuraikan sebelumnya, kendaraan air utama yang ada di danau ini adalah rakit, tidak ada sampan. Penduduk mencari ikan atau menyeberangi sungai ini untuk ke ladang-ladang di sekitara Danau Duo ini hanya menggunakan rakit atau jalan kaki di pinggir-pinggir danau.
  3. Pinggiran Danau Duo berpasir dan berbatu-batu sehingga habitat ikan akan terjaga karena tempat bertelur atau menghempaskan telur sewaktu ikan mudik (nyakai) umumnya ada di sela-sela batu yang ada di dasar danau atau di pinggir danau tersebut.
  4. Danau Duo tidak mempunyai hulu dan tidak mempunyai muara, air danau ini bersumber dari resapan air yang berasal langsung dari Gunung Batuah, kemudian kelebihan air ini mengalir melalui saluran bawah tanah berpencar sampai ke desa-desa di wilayah Lekuk 50 Tumbi Lempur.
  5. Ciri khas danau ini yang sangat berbeda dengan danau lain adalah bahwa permukaan danau ini akan lebih tinggi pada musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan terjadi permukaan danau, berkebalikan dengan danau-danau lain permukaan airnya selalu naik pawa waktu musim hujan.
  6. Pada waktu musim kemarau permukaan danau ini menurun sehingga tanjung yang ada di tengah danau itu semakin tinggi dari permukaan danau sehingga seolah-olah membagi danau ini menjadi dua, itulah sebabnya disebut dengan Danau Duo.
  7.  Pada tanjung yang menjorok ke danau itu terdapat dataran yang sangat bagus untuk camping, kalau diperbaik dan diratakan dengan baik dapat menampung sekitar 25 tenda.
  8.  Danau Duo terletak sekitar 1500 meter diatas permukaan laut, termasuk danau tertinggi di Sumatera, mempunyai jenis ikan yang berbeda dengan danau-danau di lingkungan Gunung Batuah. Jika Danau Lingkat dan Danau Nyalo terdapat Ikan Sembarau , Ikan Memperas, dan Ikan lain seperti yang diuriakan sebelumnya. Di Danau Duo ini didominasi oleh ikan semah dan seluang, uniknya tidak ditemui ikan sembarau dan ikan medik. Sangat aneh, danau yang tidak berhulu dan tidak bermuara tetapi banyak terdapat ikan semah, padahal habitat umum ikan semah di Kabupaten Kerinci berada di sungai-sungai besar, misal sungai Batang Merangin dan anak-anak sungainya. Belum ada yang tahu kenapa demikian, ikan semah bisa hidup subur di ketinggian lebih dari 1500 m dpl. Keberadaan ikan seluang juga sangat banyak, sehingga kalau pengunjung yang hobi memancing, dapat memasang mata kail (pancing) sampai dengan sepuluh buah, dan ikan seluang akan kena pancing menjadi lebih banyak.
  9. Pada siang hari, sewaktu sinar matahari sudah beranjak naik, kira-kira jam 9 sampai dengan 11 pagi, dari kejauhan akan nampak ikan-ikan semah muncul ke permukaan sambil berjemur di terik matahari.
  10. Keunikan lain dari keberadaan ikan semah itu bahwa walau jumlahnya sangat banyak tetapi sulit sekali untuk ditangkap. Kalau menggunakan jala, maka jala itu akan tersangkut dengan batu-batu terjal dan runcing yang ada pada dasar danau. Kalau menggunakan jaring (pukat) dengan tali lebih kecil maka jaring itu mudah sekali diterobos oleh ikan yang besar besar, kalau menggunakan tali yang lebih besar akan sangat kelihatan karena airnya jernih dan dapat dilihat oleh ikan sehingga jarang juga yang dapat ditangkap.
  11.  Jumlah ikan semah yang ada disana seolah-olah terjaga tidak bertambah banyak dan tidak pula terjadi pengurangan yang berarti.
  12.  Pada waktu-waktu tertentu, dari kejauhan terlihat pula di tengah danau itu terjadi pusaran besar dari air danau dan benda apa saja yang ada di pusaran itu akan terbawa sampai ke dasar danau.
  13.  Danau Duo ini sangat eksotik, pemandangan yang indah tidak hanya dilihat pada siang hari, pada sore hari akan terlihat pula pemandangan yang indah melihat matahari tenggelam (sunset) disela-sela bukit dan perkebunan kulit manis yang ada disekitaranya. Demikian pula pada pagi hari kelihatan seolah-olah adanya matahari yang muncur dari balik kayu-kayu dan hutan kulit mansi (sunrise).
Kekhususan dan ciri-ciri tertentu dari Danau Duo ini sangat perlu untuk dijaga, karena tidak ada duanya dan tidak terdapat tempat lain. Itulah sebabnya kawasan Danau Duo yang berada di kawasan Gunung Batuah perlu diangkat sebagai salah satu warisan dunia yang bisa diwariskan untuk generasi-generasi masa yang akan datang. Keterlambatan dalam perencanaan dan pengawasan lingkungan terhadap danau ini sangat ditakutkan nantinya habitat yang ada di dalam danau atau di sekeliling danau akan rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Penjagaan kelestarian alam tidak hanya oleh penduduk setempat, tentu akan lebih baik kalau kawasan Gunung Batuah ini dijadikan UNESCO World Heritage, agar pembiayaan dan keberlangsungan keberadaan Danau Duo ini dapat dinikmati oleh masyarakat masa sekarang dan yang akan datang.



EmoticonEmoticon