Jejak Petualang Anak Negeri Menapak Puncak Kerinci





4 Hari 3 Malam Di Puncak Gunung Kerinci 3805 MDPL

Kerinci Inspirasi (Red). Di artikel kali ini saya ingin berbagi sensasi dalam bentuk pengalaman saya ketika berpetualang dialam bebas, untuk kali ini saya spesifikasi khusus untuk berbagi pengalaman ketika saya mendaki kerinci yang mempunyai ketinggian 3805 mdpl yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara, dan juga di daulat sebagai puncak tertinggi di indonesia setelah Jaya Wijaya di Papua, ini merupakan kebanggaan saya tersendiri ketika bisa berbagi hal ini kepada semua pembaca, karena gunung Kerinci mempunyai ciri khas seperti yang saya gambarkan diatas tadi.

Disamping itu gunung kerinci juga dikelilingi oleh perkebunan teh terluas didunia, gunung kerinci terletak di kabupaten kerinci, provinsi jambi  - indonesia, gunung kerinci terletak dipulau Sumatra masuk di gugusan bukit barisan dan juga masuk dalam zona taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Gunung Kerinci dapat diakses dari kota jambi – ke kerinci/kota sungai penuh yang menempuh perjalanan darat sekitaran 10 jam dan juga dapat diakses dari kota padang (sumatera barat) - ke Kerinci/kota Sungai Penuh yang menempuh perjalan darat sekitaran 7 jam.

Sebelum saya jauh berbagi dengan tulisan saya ini, perkenalkan Nama saya IIN RUDHIANSYAH, saya dilahirkan di Kerinci 24 Tahun yang lalu, dan dibesarkan didesa Kumun Hilir, Kota Sungai Penuh. Saya Aktif bergerak di salah satu organisasi Kelompok Pecinta Alam LEPPAMI Cabang Kerinci (Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam) sebagai Direktur Pendidikan dan Pelatihan.

Pengalaman pendakian gunung Kerinci yang ingin saya bagikan ini terjadi di tahun 2014 yang lalu bertepatan pada bulan Agustus, pendakian ini sudah saya rencanakan dengan sahabat saya 3 Minggu sebelum pendakian kami lakukan, memang terhitung cukup lama persiapannya, karena persiapan ini cukup lama kami lakukan untuk mempersiapkan perlangkapan Standar Adventure sebagai Standar dalam Safety pendakian dan juga mempersiapkan fisik individu Masing-masing kami dengan melakukan joging pagi.

Pendakian ini kami lakukan dalam Misi memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 69 pada tanggal 17 agustus 2014, dalam Misi ini kami tergabung dalam Kolompok Pecinta Alam (KPA) LEPPAMI Cabang Kerinci yaitu (Lembaga Pariwisata dan Pencinta alam Mahasiswa Islam) yang mengakomodir 3 bendera yaitu Sang Saka Merah Putih, HMI dan HBCI.

Pendakian kami awali dari sekretariat HMI Cabang Kerinci di Kota Sungai Penuh, pada hari kamis, 14 Agustus 2014, pada jam 09.15 WIB, yang menempuh perjalanan kenderaan bermotor dari Desa Sungai Penuh – ke Kayu Aro, Desa Kersik Tuo sekitar 1 jam 30 Menit, perjalanan yang cukup melelahkan tetapi terbayar dengan pemandangan hamparan perkebunan teh yang sangat luas, setelah sampai didesa Kersik Tuo dan menyempatkan waktu untuk istirahat dari kepenatan kendaraan bermotor, setelah semua siap kami menuju R-10 untuk mendaftarkan dan melapor pendakian kepada petugas dan melanjutkan perjalanan kepintu rimba yang merupakan awal rute perjalanan.


Digerbang pintu rimba jam pada waktu itu menunjukkan pukul 13.20 WIB, memang sudah agak terlalu kesiangan yang seharusnyapendakian dilakukan pada pagi hari sebelum lewat jam 09.00 WIB, sebelum kaki kami jauh melangkah dari gerbang pitu rimba kami tidak lupa mengecek kembali semua perlengkapan, dan yang tidak kalah penting kami semua memanjatkan do’a berharap Ridho dan perlindungan dari yang Maha Kuasa.

Dengan begitu percaya diri Hamid dan Cito kami tunjuk sebagai komandan kelompok kami untuk memberi arahan pada saya, Racandra, Harfan, Reki, dan Ulfa yang merupakan satu-satunya Srikandi kami pada pendakian kali ini, setelah semua clear chek perlengkapan dan briving, perjalanan pendakian pun kami lakukan dari titik pintu rimba, dalam perjalanan itu kami melewati hutan hujan tropis dan bertemu beberapa jenis hewan hujan tropis seperti kera, monyet dan berbagai jenis burung, dalam perjalanan itu kami menyingahi beberapa pos dan beberapa tempat peristirahatan seperti bangku panjang dan batu lumut.



Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam lebih dalam kondisi kehujanan selama perjalanan tetapi untungnya kami semua membawa perlengkapan yang lengkap sehingga dapat teratasi, karena hujan tidak berhenti ditambah lagi suasana sudah gelap dan hampir Magrib kami putuskan untuk nge-camp atau mendirikan tenda di pos 3, disana juga bertemu akan rekan – rekan sesama KPA dari jambi dan kerinci yang juga nge-camp pada malam itu.

Paginya besok jam 08.45 Wib, jum’at tanggal 15 Agustus 2014 setelah sarapan pagi dan beres – beres perlengkapan kami melanjutkan perjalanan berbarengan dengan rekan – rekan dari Jambi dan akhirnya kami sampai juga di Selter 1 pada jam 11.30 Wib, disana kami beristirahat 20 menit. Disela – sela waktu istirahat kami tanpa di duga kami kedatangan rekan kami Randa yang tergabung dalam kloter ke 2 bersama Cecep dan Dedi. Setelah istirahat kami langsung melanjutkan perjalanan menuju shelter 2. Perjalanan menuju ke shelter 2 sangat melelahkan dan cuma bisa istirahat dalam hitungan menit. Dari shelter 1 menuju shelter 2 kami masih menghadapi hutan hujan tropis dengan keadaan flora dan fauna khas hutan hujan tropis.




Pada shelter 1 menuju shelter 2 inilah rute yang sangat panjang dengan jarak tempuh normal 5 - 6 jam, ditambah lagi keadaan rute cukup menanjak, dan pada rute inilah saya pribadi kadang kala merasa putus asauntuk pendakian karena waktu itu saya berpikir rute ini tidak berujung karena saking panjangnya rute ini, apalagi padarute ini sangat sulit di temui sumber mata air kecuali didekat sekitaran shelter 2, pada waktu itu saya bersama Racandra sampai-sampai meminum beberapa sachet Antangin untuk pelepas dahaga hehehe... ini dikarenakan persediaan air putih kami habis total.


Setelah menempuh perjalanan 5-6 jam sampailah kami di shelter 2 dan waktu itu kami sempat memisahkan diri menjadi 2 kelompok dan Cuma saya bersama racandra di kelompok terakhir, dikarena mungkin faktor kelelahan membawa beban pada rute sheter 2 menuju shelter 3.

Dari shelter 2 menuju shelter 3 ini adalah rute favorite saya karena rute ini tidak terlalu panjang hanya menempuh waktu 2-3 jam perjalanan, teteapi pada rute ini sangat menanjak dengan menempuh bekas aliran lahar kayaknya, sambilan latihan panjat tebing di sela-sela akar pohon hehehehe.... dan juga diakhir perjalanan menuju shelter 3 rekan kami sekaligus komandan kolompok yaitu Hamid sempat mengalami insiden yang membuat dia tidak sanggup berjalan normal sehingga butuh bantuan untuk mencapai shelter 3.

Setibanya dishelter 3 kami istirahat, mendirikan tenda, dll. Pada waktu itu jam menunjukkan jam 15.30 WIB. Di shelter 3 ini lah umumnya tempat nge-camp yang pas karena kita suguhkan dengan view pemandangan secara keseluruhan kerinci dan kota sungai penuh.


Hari sabtu 16 agustus 2014 jam 03.30 WIB pagi, kami melangkah menuju puncak gunung kerinci 3805 mdpl dengan cuaca yang cerah tetapi dengan suhu yang sangat dingin minta ampun yang saya perkirakan suhu pada waktu itu berkisar antara 10’ sampai 15’ C. Kami mengejar pagi-pagi sekali kepuncuk gunung kerinci untuk melihat rahmat tuhan yaitu menikmati sunrise yang terbit dari upuk timur di sela-sela dari danau gunung tujuh yang sangat luar biasa, sedikit info tentang danau gunung tujuh, danau gunung tujuh merupakan danau tertinggi di kawasan asia tenggara.



Perjalanan dari shelter 3 kepuncak gunung Kerinci 3805 mdpl di tempuh dengan rata-rata waktu normal sekitar 2 atau 3 jam, dengan menempuh rute sangat menanjak, berpasir, batu krikil dan keadaan rutenya gersang, diperjalanan nanti kita akan bertemu batu gantung di pertengahan shelter 3 dan puncak, dan juga kita akan bertemu beberapa tugu survivor lainnya yang meninggal maupun hilang digunung Kerinci. Semoga survivor yang hilang dan meninggal ini mendapatkan tempat di surganya, Amin.


Klimak dari kelelahan perjalanan pendakian kita tergantikan dengan berhasil mencapai titik puncak gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 mdpl di puncak sana saya menyempatkan sujud syukur dan bahkan meneteskan airmata di puncak gunung kerinci, saya disunguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa, mata saya tidak bisa terpejam rasanya, mata saya bebas memandang sejauh apapun tanpa batas karena dipuncak gunung kerinci secara keseluruhan Kerinci dan kota sungai penuh jelas nampak, disebelah barat nampak laut lepas yaitu samudera hindia, provinsi sumatra barat, provinsi bengkulu, disebelah timur tampak provinsi jambi. Pada Esoknya hari minggu 17 agustus 2014 pada jam 3.30 WIB saya bersama sahabat saya kembali memuncak ke puncak tugu yudha untuk mengikuti upacara 17 agustus dan ini juga pengalaman yang tidak terlupakan dimana saya bisa ikut upacara 17 agustus di puncak tertinggi dengan peserta upacara waktu itu menmbus 700 ratus orang peserta berdasarkan data dari pengelola TNKS dan TAGANA. Waduuuuuuuh..!!!!!!!! peserta nya sangat banyak dan berasal dari berbagai daerah diindonesia seperti Sumatera, kalimantan, jawa, sulawesi, bali-NTB, dan bahkan ada yang dari luar negeri.


Setelah upacara selesai dan berfoto selfian, kami kembali ke Camp di Shelter 3 dan beristirahat makan selanjutnya beres-beres perlengkapan untuk melanjutkan perjalanan untuk kembali turun karena misi sudah selesai, di perjalanan turun ada hal yang sangat berkesan dan ini selalu tertanam didalam ingatan saya dan rekan saya Dedi, dimana kami kehabisan persediaan air putih sehingga ini memaksa kami untuk meminum air kubangan hujan yang sudah keruh demi melepas dahaga, di sini kami harus menghilangkan rasa jijik karena ini merupakan bagian dari survivor sejati. Perjalan turun dari Shelter 3 ke pintu rimba hanya memakan waktu normal 4 – 5 jam perjalanan.



Demikianlah catatan pengalaman saya dipuncak gunung kerinci 3805 mdpl selama 4 hari 3 malam, sampai ketemu lagi dicatatan saya selanjutnya..
Dan di sini juga saya aturkan terima kasih kepada rekan-rekan yang terlibat dalam penulisan ini, yang membubuhkan pemikiran dan sebagainya.

-----------------------------------------------------AKTUAL---------------------------------------------

AIR TERJUN KUMUN
KAYU MANIS KERINCI